Yudha, 25 Juta Akun BPJS di Indonesia Dinikmati Orang Kaya

Yudha, 25 Juta Akun BPJS di Indonesia Dinikmati Orang Kaya
Editor: Admin Politik —Selasa, 21 Januari 2020 19:31 WIB

Terasjabar.id - Sejak pagi, masyarakat Desa Cimurah silih berganti berdatangan mendaftarkan diri dengan memanfaatkan pengobatan gratis Reses Anggota DPRD Kabupaten Garut, Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan di masa Sidang I tahun anggaran 2020 Daerah Pemilihan (Dapil) I di Aula Desa Cimurah, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Selasa, (21/01/2020).

Asep (48), salah seorang warga masyarakat mengaku bersyukur dengan adanya pengobatan gratis, yang dirasa sangat bermanfaat, bisa konsultasi kesehatan, pemeriksaan tekanan darah, dan mendapat obat secara gratis.

Siang, Reses dibuka Camat Karangpawitan dihadiri unsur Forkopincam Karangpawitan, perwakilan masyarakat Kecamatan Pangatikan, Karangpawitan, dan Kecamatan Garut Kota.

“Saya menjadi anggota DPRD untuk kedua kalinya, dan di periode kedua ini saya turun langsung ke tiap desa/kelurahan untuk mendengar aspirasi langsung dari masyarakat,” ujar Yudha dalam sambutannya.

Yudha menerangkan, hasilnya Reses ini akan dibawa ke Musrenbang RKPD yang dijadikan agenda khusus pembahasan dengan bupati.

“Saya berharap masyarakat menyampaikan apa yang jadi “unek-unek”, harapan dan keinginan disampaikan dalam reses ini. Saya minta kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.

Menurut Yudha, salah satu program yang jadi prioritas presiden masyarakat dapat menikmati pelayanan air bersih, bisa menggunakan artesis ataupun PDAM.

“Tentunya saya mendukung khususnya Dapil I terutama masyarakat di Kecamatan Garut Kota dapat menikmati pelayanan air bersih,” pungkasnya.

Awal sesi tanya-jawab yang dibatasi 3 orang per sesi, yang didominasi masyarakat mengusulkan perbaikan infrastruktur jalan terutama yang sudah lama belum diperbaiki. Selain masyarakat, dimungkinkan kepal desa pun sama menginginkan jalan bagus.

Selain itu, masyarakat meminta bantuan untuk panti jompo atau lansia dan berharap bantuan tersebut jangan cuman sekali, namun berkelanjutan.

“Bantuan bagi lansia sebenarnya sudah ada dari pemerintah melalui dinas sosial, namun jika memang belum mendapatkan dari pemerintah, itu menjadi catatan kami untuk dipertanyakan ke dinas sosial. PDI-P Insya Allah akan membantu,” ucap Yudha.

Selain itu menurut Yudha, BPJS sebelumnya tidak tepat sasaran. Untuk itu Yudha meminta agar desa proaktif memverifikasi ulang, memvalidasi sehingga bantuan tepat sasaran, dan di tahun 2020 ini akan ada penambahan BPJS sekitar 30.000 orang dari 78.000 menjadi 108.000.

“Dari Kemensos akan ada pembersihan BJS yang tidak tepat sasaran, karena sekitar 25 juta akun BPJS di Indonesia  ini dibayar oleh APBN. Ini ternyata dinikmati oleh orang kaya, ini ada pembersihan tentunya nanti akan ada verifikasi, validasi rumah tangga miskin, sehingga nantinya BPJS yang dibayar oleh APBN akan tepat sasaran,” jelas Yudha kepada sejumlah wartawan usai kegiatan.

Sehingga lanjut Yudha, memang penanganan kemiskinan ini membutuhkan data yang valid, agar tepat sasaran sehingga Pak Mensos juga, yang kebetulan juga kader PDI Perjuangan berkomitmen untuk mendata ulang rumah tangga miskin.

“Saya kira tidak tepat sasaran, makanya tahun 2020 ini pemerintah menganggarkan satu miliar lebih untuk verifikasi validasi rumah tangga miskin, agar kedepannya bantuan apa pun seperti PKH, BPMT atau yang sifatnya BPJS yang dibayar oleh APBD juga tepat sasaran,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***

Yudha 25 Juta Akun BPJS di Indonesia Dinikmati Orang Kaya


Loading...