Timnas Indonesia memulai laga dengan formasi 4-3-3 di bawah arahan Kluivert, namun cepat kehilangan kendali.
Australia unggul cepat melalui penalti Martin Boyle (menit 18), disusul gol Nishan Velupillay (menit 20) dan Jackson Irvine (menit 34), menutup babak pertama dengan skor 3-0.
- Nuansa Sunda Warnai Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Putri Kapolda Metro Jaya di Garut
- Kejari Kuningan Tetapkan 2 Tersangka Dugaan Korupsi Rp4,6 Miliar di Bank BUMN
- Satresnarkoba Polres Garut Bekuk Pengedar Sabu yang Gunakan Sistem “Mapping”
- 5 Tempat Camping Murah dan Asri di Sekitar Bandung
- 1.197 Mahasiswa Uniku Ikuti Pembekalan KKN, Ini Tujuannya
Babak kedua tak banyak berubah; Lewis Miller (menit 61) dan Irvine lagi (menit 89) memperlebar keunggulan, sementara gol hiburan Indonesia dicetak Ole Romeny pada menit 77. Pertahanan Indonesia yang rapuh dan serangan yang tak efektif menjadi sorotan utama.
Shin Tae-yong, yang dikenal dengan pendekatan taktik bertahan disiplin dan serangan balik cepat, mungkin menyaksikan kelemahan yang sama sekali berbeda dari filosofinya. Formasi menyerang Kluivert gagal dijalankan, dan lini belakang tampak kewalahan menghadapi intensitas Australia.